Rabu, 19 Oktober 2011

Mendalami Islam Jawa Kasunyatane Urip

Islam jawa kasunyatane urip, secara harfiah berarti Islam yang memahami akan realita kehidupan. Pemahaman Islam Jawa Kasunyatane pada hakikatnya sebuah tuntunan untuk menjalani laku tirakat. 
Laku itu bukan ilmu, tapi suatu perbuatan yang diniatkan. Sedangkan laku tirakat dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang dilakukan dengan melakukan ritual harian yang diniatkan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt.

Apabila di kategorikan dalam aplikasi keilmuan, laku tirakat merupakan penerapan dari  ajaran kasunyatan maupun ajaran hakikat.
Merupakan aplikasi ajaran kasunyatan karena berhubungan langsung dengan kehidupan kita sehari-hari.  Termasuk kedalam aplikasi ajaran hakikat karena berhubungan dengan sendi2 dasar kehidupan manusia seperti keyakinan, keikhlasan, kepasrahan, nrimo ing pandum, jujur.

Tujuan menjalani laku tirakat
Islam Jawa kasunyatane urip adalah sebuah pemahaman tentang cara pandang terhadap kehidupan berdasarkan nilai-nilai akhlak yang terdapat di dalam Al Qur'an untuk dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. 
Tujuan menjalani laku tirakat semata-mata mengajarkan untuk pasrah diri hanya kepada Allah swt; 
Hal ini terkait dengan eksistensi kita sebagai manusia yang terlalu banyak maunya, memiliki mimpi dan cita-cita yang hanya berkutat di urusan duniawi saja. Hingga dalam mengejar mimpi dan mewujudkan cita-citanya terkadang khilaf, menghalalkan segala macam cara. Karena di benaknya sudah terpatri stigma, apabila tidak berusaha manusia tidak akan mendapatkan apa yang diinginkannya.

Laku Islam Jawa Kasunyatane Urip menjawab stigma diatas dengan tegas bahwa urusan dengan Allah swt harus diselesaikan terlebih dahulu. 
Artinya, dengan menyelesaikan urusan rohani kita dengan Allah swt berarti kita juga telah sepenuhnya menyelesaikan urusan duniawi. 
Adapun urusan dengan Allah swt yang dimaksud adalah berupa urusan hati agar selalu konsisten/istiqomah:
-untuk menuju hanya bergantung kepada Allah swt (tawakal),
  • Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (QS. Al Maidah 5:23)
  • Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki-Nya). Sesungguhnya Allah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS> Ath Thalaq 65:3).
 -dengan seutuhnya, benar-benar, sungguh-sungguh (kaffah),
  • "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semuanya kedalam Islam secara kaffah, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya dia itu musuh yang nyata bagimu." (Qs. al-Baqarah 2:208)
-serta selalu berupaya menuju kebersihan jiwa (wara').

Dengan kondisi yang sedemikian inilah Allah swt berkenan memberi bimbingan dan tuntunan langsung kepada siapapun yang menjalaninya laku tirakat Islam Jawa Kasunyatane urip. 
Bimbingan dan tuntunan dari NYA itu disampaikan melalui beberapa cara, bisa melalui wiridan, melalui mimpi ataupun melalui kejadian kasunyatan/realita yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Yang dituntut dari anda hanyalah kejelian dalam membaca dan memahami pesan apa yang tersirat dari setiap kejadian yang dihadirkan dihadapan anda.
Namun anda tidak perlu khawatir, dengan kehalusan rasa hati anda yang terlatih, anda akan bisa membaca pembimbingan langsung seperti ini, siapapun anda pasti merasakan sendiri nikmatnya menjalani kehidupan dunia berada dalam lindungan dan bimbingan NYA. Inilah buah menjalani laku tirakat
Laku tirakat ini dikerjakan tanpa batasan waktu alias seumur hidup

Sedangkan pengertian Islam Jawa disini bukanlah agama Islam ala Jawa atau paham Jawa berbalut keislaman; juga bukan Islam Kejawen (kolaborasi dari kepercayan /kebatinan Jawa dengan aqidah Islam).

Islam Jawa disini berarti jawa marang Gusti Allah pemahamannya adalah wong Islam yang memahami benar titah Allah swt atas dirinya, serta tulus ikhlas menjalani kehidupan di dunia berdasarkan tuntunan nilai-nilai moral yang terdapat di dalam Al Qur'an. (moral Qur'ani)



Makna hakiki Islam Jawa 

Secara horisontal bermakna hablum minan nash, pengamalan nilai keluhuran budi pekerti Jawa; bentuk aplikasi nilai-nilai akhlaqul karimah di dalam Al Qur'an ke dalam kehidupan sehari-hari.

Makna secara vertikal, hablum minallah, pengamalan tata cara beribadah kepada Allah swt berdasarkan syariat Islam sebagaimana amalan ibadah yang dituntunkan Nabi Muhammad saw.



Laku tirakat Islam Jawa Kasunyatane Urip pada hakikatnya adalah ajaran kasampurnan (kesempurnaan). 

Hubungan antara Gusti Allah dengan kawulanya bersifat individualistik, sehingga pencapaian pada tingkatan yang lebih tinggi lagi adalah urusan masing-masing individu yang mempelajari, juga bergantung pada kemampuan dan ihtiyar/usahanya dalam menyerap makna hakikat yang ditemui di dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam menjalani kehidupan di dunia para pelaku Islam Jawa Kasunyatane Urip menempatkan Al Quran sebagai satu-satunya pedoman hidup. 

Para pelakunya hanya bersandar kepada Allah swt, sehingga apapun yang terjadi pada dirinya tidak akan meminta pertolongan kepada sesama mahluk, para pelakunya hanya memohon pertolongan kepada Allah swt saja.



Siapapun yang mengamalkan Laku Islam Jawa Kasunyatane Urip hakikatnya adalah berupaya secara totalitas (kaffah) untuk memurnikan ketaatan kepada Nya.  Allahu Akbar !!!


Laku Tirakat yang harus dilakukan:
1.   Puasa sunah Senin dan Kamis.
Hal ini sebaiknya dilakukan dengan seikhlas mungkin, karena berpuasa senin kamis hakikatnya adalah kebutuhan ruh manusia. Sehingga Nabi Muhammad saw pun selalu melaksanakannya. Sesungguhnya Allah swt hanya ridho memberikan bimbingan serta tuntunan kepada umatnya yang menjalani puasa/tirakat.
2.   Mengerjakan sholat sunah semampu n sebanyak mungkin.
Siang ataupun malam, kapan saja diperbolehkan. karena pada hakikatnya semua manusia sholatnya kurang sehingga untuk memperbaikinya harus memperbanyak sholat sunah. 
3.   Wiridan sehabis sholat.
Selesai sholat apa saja, wiridan Al Fatihah 3x dan Subhanallah 3x
4.   Untuk dzikiran/ bertafakur/bermunajat. diawali dengan sholat sunah -wiridannya Al Fatihah, semampu n sebanyak mungkin, hingga terasa hilang. Selesai ditutup dengan sholat sunah.

Perhatikan hal sbb:
1.   Sesaat sebelum memulai sholat (sebelum takbiratul ihram), bacalah Al Fatihah dalam hati dengan tartil, hal ini akan sangat membantu untuk menenangan pikiran anda agar lebih mudah menyatukannya dengan hati.
2.   Ketika melaksanakan sholat (sholat wajib/sholat sunnah), pejamkan kedua mata, agar mampu merasakan kehalusan "bacaan sholat yang diucapkan didalam hati".
3.   Posisi telapak tangan kiri menempel didepan pusar. 
Hal ini berhubungan dengan koneksitas alam bawah sadar, ketika pusar menjadi awal dari sebuah kehidupan (penghubung jabang bayi dengan sang ibu). Tujuannya, antara kehidupan jasmani dengan rohani bisa terhubung secara alami dan memudahkan dalam pengosongan pikiran.
4.   Adab/cara berdoa. Mintalah kepada Allah swt bimbingan dan tuntunan saja. Karena Allah Maha Tahu segala isi hati manusia. 
5.   Bacaan Alfatihah harus diawali dengan ta'awwud (audzubillahiminnasysyaithonir rojiim) dan diakhiri dengan Amiin. 
6.   Semua bacaan (sholat n wirid) dilakukan didalam hati (posisi hati di "ulu hati") - hakikatnya hati adalah sukma/ruh yg kelak akan dimintai pertanggungan jawab oleh Allah swt.
7.   Berbuatlah yg baik2, dilarang iri, dengki, curiga, ngomongin orang lain sebagaimana ajaran budi pekerti Jawa atau akhlaqul karimah dr Al Qur'an.
8. Apabila memungkinkan, ber silaturahim lah kepada pembimbing anda, mintalah air kepadanya untuk membukakan sesuatu yang menyelimuti hati anda. 

Demikian hal yg bs dilakukan sebelum anda dipertemukan dengan pembimbing anda. Karena bagaimanapun juga namanya ilmu itu akan lebih afdol jika bisa bertemu langsung dengan pembimbingnya.

Tetap sehat, bersemangat dan selalu taat
Terima kasih.

Foto diambil dr google images: Masjid An Nur Pare Kediri

Tidak ada komentar: