Kamis, 02 Agustus 2012

Sholat Hakikat

(gambar dari google images)
Pemahaman Dasar.
Mumpung masih di bulan Ramadhan, ada baiknya jika memperdalam pemahaman tentang sholat. Ya memang agak membosankan... sholat lagi, sholat lagi. Sebaiknya jangan gundah duluan..  
"Sholat kan nomer dua Mas"...
"Bener.. di urutan di Rukun Islam"
Artinya, apabila seseorang ikrarkan diri masuk Islam, yang pertama harus membaca syahadat. Yang kedua, mendirikan sholat; Ketiga mengeluarkan Zakat; Keempat berpuasa di bulan Ramadhan; Kelima menunaikan haji di Mekah apabila mampu.  

Jadi sholat itu penting karena secara lahiriah digunakan sebagai alat pembeda dengan pemeluk agama-agama yang lain. 
Dari sholatnya, kita bisa langsung mengetahui bahwa ia seseorang muslim
Dari sholatnya, sesungguhnya ia sedang membangun bangunan akhlak yang kokoh menuju seorang muslim yang berbudi luhur. 

Dengan sholat, sesungguhnya kita sedang menghadapkan diri ke haribaan Allah swt, bercengkerama dengan NYA dalam iringan alunan doa-doa tauhid, melakukan komunikasi dengan NYA, pasrah diri kepada NYA, "nenuwun ing ngarsa Ne", menyerahkan seluruh hidup kita hanya mengabdi kepada NYA.

Dengan sholat, yang dikerjakan di 5 waktu dengan 17 rokaat/hari, sesungguhnya Allah swt sedang memberikan pembelajaran agar kita selalu mawas diri, tidak mudah terlena bujukan dan rayuan setan. 

Sesungguhnya manusia sangat bergantung dalam segala hal kepada Allah swt. Untuk itu, maka patuhlah dengan sepatuh-patuhnya. Jangan men"dua"kan NYA. Jangan melalaikanNya dari urusan duniawi. Karena di dalam setiap hembusan nafasmu, kalbumu bertasbih tiada hentinya... SUBHANALLAH, SUBHANALLAH, SUBHANALLAH... mengiringi aktifitas kehidupanmu.

Dengan sholat berjama'ah, di masjid-masjid, sesungguhnya Allah swt juga sedang mengajarkan kepada kita dasar-dasar persaudaraan dengan sesama manusia muslim. Yang semula hanya berkumpul untuk menunaikan ibadah, akhirnya menumbuhkan rasa persaudaraan, mengikat rasa kebersamaan dan kecintaan diantara sesama muslim. Maka, jalanilah hidup ini dengan penuh kedamaian, sebagaimana leluhur mengajarkan kepada kita "rukun agawe santoso" (kerukunan menjadikan bahagia, sejahtera).

Definisi sholat.
Dari bahasa/etimologi, sholat berarti do'a. 
Jika dipahami dari istilahnya atau terminologi syariah, sholat dimaknai sebagai perkataan/perbuatan tertentu atau khusus yang diawali dengan takbir (takbiratul ihram) dan diakhiri dengan salam.

Dari terminologi hakikat, sholat/sholat hakikat diartikan sebagai menghadapkan jiwa/ruh atau sukma untuk berserah diri keharibaan ALLAH SWT hingga pada ujung penghambaannya nanti mendapatkan kesempurnaan, derajat insan kamil.

Untuk menuju insan kamil, manusia yang disempurnakan Allah swt, tentu bukan perkara mudah... namun siapapun bisa mencapainya selama mau menjalani laku tirakat sebagaimana tirakat yang dilakukan para nabi sebelum beliau diangkat menjadi nabi. (Lihat postingan Laku Islam Jawa/Tirakat)

Sangatlah bijak jika hendak melakukan sholat hakikat sebaiknya Anda pahami dahulu dengan baik Syariat-syariat Sholat. Pahami benar syarat, rukun dan tata cara sholatnya kemudian laksanakan dengan keyakinan penuh, tekun dan istiqomah  pada tiap 5 kali waktu sholat (Sehari sholat wajib equivalen dengan mengerjakan sholat 17 rokaat).

Dari hadits dikisahkan tatkala Nabi Muhammad saw Isra' Mi'raj, Allah azza wa Jalla mewajibkan atas umatnya 50x sholat/hari. Atas saran Nabi Musa yang ditemui disana, beliau meminta keringanan, sebagaimana dituturkan Rasulullah,
"Aku kembali kepada Tuhan, kemudian Dia berfirman, shalat itu lima (waktu) dan lima itu (nilainya) sama dengan lima puluh (kali)"

Jika jumlah roka'at sholat wajib dihitung 
<=>(4+2+4+4+3)=17 rokaat. 
Jadi tiap hari, kita wajib sholat setara dengan 17 rokaat. 
Maka dalam pemahaman hakikat, sholat wajib 5 waktu itu hukumnya "mutlak". Dengan pengertian tersebut diatas, pengamal hakikat tidak pernah berani meng qashar  (mengurangi) jumlah roka'at sholat wajibnya.   
Kemudian untuk mempercepat membuat jalur vertikal, sangat dianjurkan apabila dengan keikhlasan hatinya memperbanyak shalatul lail. Yakni sholat sunah yang dikejakan pada malam hari. 
Memperbanyak sholatul lail ini berbanding lurus dengan perjalanan memahami hakikat, semakin banyak shalatnya akan semakin cepat mendapatkan pencerahan.  

Sebagai contoh, sholat tarawih.. adalah shalat sunah 20 roka'at di bulan Ramadhan. Tambah sholat witir 3 roka'at. Menjadi 23 roka'at. 
Apakah kita baru bersedia memperbanyak shalat sunah jika bulan Ramadhan saja?  Mengapa demikian? 
Andaikan kita melakukan shalat sunah seperti tarawih diluar bulan Ramadhan, kan boleh saja, tidak ada yang melarangnya, sah-sah saja.  Tentu namanya bukan shalat tarawih lagi, ya.. shalat sunah malam. begitu?
Dari sisi lain, hakikat shalat tarawih adalah sebuah pembelajaran dari Allah swt agar gemar memperbanyak shalat sunah setiap hari. Hal itu sangat dianjurkan. Sehingga diluar bulan Ramadhan, sholat sunah malam dijadikan kebiasaan sehari-hari, subhanallah!

Tata cara Sholat hakikat.
Sholat hakikat sama seperti sholat yang biasa kita lakukan. 
Perbedaannya, bacaan dalam shalatnya tidak diucapkan dengan lisan tapi diucapkan di dalam hati (sebetulnya, shalatnya itu mendengarkan suara hati). 
Untuk melaksanakan sholat seperti yang dimaksudkan yakni mendengarkan bacaan sholat dari suara hati memang tidak mudah, kita harus rajin melatihnya dengan melakukan tirakat (laku tirakat) secara istiqomah. Penuh kesabaran dan punya semangat yang tinggi, Insya Allah anda bisa !!!

Tahapannya sbb:
  • Tahap 1,pd postingan "Hatiku Dicuci Malaikat", masa ketika saya sedang giat-giatnya berlatih/belajar mendengarkan bacaan tasbih yang bersuara didalam hati (silakan anda lihat: Hatiku Dicuci Malaikat ) 
  • Tahap 2,latihan melakukan sholat dengan hati. Latihannya: sewaktu melakukan sholat, semua bacaan sholat diucapkan dalam hati; Agar fokus, pejamkan kedua mata, rasakan di ulu hati sambil mendengarkan kata hati. Apabila kepekaan anda bagus, raga akan bergerak sendiri mengikuti bacaan sholat (bacaan yang bersuara didalam hati).  
  • Tahap 3,mengolah rasa hati. Sebenarnya ini tahapan aplikasi, yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini, setiap tindakan Anda harus selalu mengikuti kata hati. 
Hakikatnya, kata yang bersuara didalam hati merupakan petunjuk bimbingan/tuntunan dari Allah swt.  Seseorang yang telah sampai pada tahapan ini, segala tindakan dan perbuatannya sudah mendapatkan bimbingan dan tuntunan dari Allah swt.
Syarat yang diperlukan.
Dari pengalaman saya, untuk dapat mencapai pada tahap ini tidaklah semudah mengucapkan bacaan-bacaannya.
  1. Pada tahapan awal, agar bisa mendengarkan hati yang bertasbih diperlukan keyakinan yang utuh atas kuasa Allah swt, penyerahan diri total, rela hanya bersandar kepada Allah swt serta sabar dalam menjalaninya.
  2. Tidak mudah dan tidak pula sesulit yang diperkirakan... karena di dalam pemahaman hakikat, anda harus mengamini bahwa peristiwa apapun yang terjadi di kehidupan ini 1000% sudah diatur Allah swt.
  3. Oleh karena itu jangan terlalu pusing memikirkan cara untuk mencapainya, karena semua tergantung Allah swt.. namun anda tidak boleh nglokro alias patah semangat. Anda harus punya kemauan kuat untuk mencapainya.. Anda harus meyakini seyakin-yakinnya bahwa menjaga kebersihan hati harus menjadi prioritas utama.. dengan bertindak selalu jujur, selalu berbuat baik dan benar, tidak bergunjing, dlsb..
  4. Apabila semua itu telah anda kerjakan.. tercapainya tujuan tinggal masalah waktu. Selebihnya lagi tergantung kemampuan anda dalam mengelola keyakinan. Sejauh mana anda mampu memiliki kesabaran.. karena pada konteks hakikat, kesabaran dalam menunggu hidayah yang akan diturunkan kepada kita, tidak memiliki batasan waktu (maka harus sabar sesabar-sabarnya) .
Kesimpulannya.
Menjaga kebersihan hati adalah mutlak bagi setiap muslim yang ingin meningkatkan kualitas keimanannya dengan selalu melakukan perbuatan baik, benar, mengutamakan kejujuran, mengikuti kebenaran kata hati diatas penalaran logika dan kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok.  

Setiap muslim hakikatnya berkewajiban meningkatkan kualitas sholatnya hingga mampu melakukan sholat hakikat agar bisa mencapai kesempurnaan (menjadi insan kamil); sehingga dalam menjalani kehidupannya di dunia senantiasa mendapatkan bimbingan dan tuntunan langsung dari Allah swt.  

Demikian.. lebih kurangnya mohon maaf atas segala kekhilafan.

tetep sehat, tetep semangat dan selalu taat, terima kasih.
Wassalam.

Tidak ada komentar: