Sabtu, 07 September 2013

Yakin, Sabar dan Ikhlas (Triyoso)

Cerita Masa Kecil.
Masih nempel di ingatan, setiap 2-4 tahun, kami bisa dipastikan pindahan rumah. Bukan karena habis masa kontrak rumah, akan tetapi pada posisi jabatan Ayah, pada kurun waktu tertentu mendapatkan mutasi jabatan sehingga tempat tinggal kami juga mengikuti kemana ayah berpindah tugas. Beruntungnya kami, selalu berpindah tugas di wilayah kerja Provinsi Jawa Timur saja. Awal mutasi diawali dari kota Pasuruan tahun 1955 yaitu ketika Ayah mendapatkan kenaikan pangkat dan jabatan. Di kota ini, kedua kakak kami lahir. Demikian seterusnya dari Pasuruan ke Bondowoso, Pamekasan Sumenep Sampang, Tulungagung, Ngawi, Surabaya hingga Bojonegoro tahun 1981 saat menjelang pensiun. Ayah seperti anak merantau pulang kampung, karena dari Desa Ledok Wetan dan Kadipaten Kecamatan kota Bojonegoro inilah tempat cikal bakal leluhur kami dari garis keturunan ayah. Tahun 1984 Ayah pensiun dan menetap di Bojonegoro. 
Karena sering pindah kota maka kawan semasa kecilku campur-campur. Mereka ada di kota-kota itu, dari berbagai kalangan dan beragam status. Alhamdulillah, pertemanan saya baik-baik saja. Mungkin karena itulah saya menjadi mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, mudah menerima perbedaan dan berbagi dengan mereka. 

Berteman dengan anak pendiam, anak pejabat, anak pedagang, anak orang kaya atau anak orang gak punya, bahkan yang dikatakan "mbeling" (nakalnya bocah), bagiku sama saja. Syukurlah, pertemanan kami sampai sekarang baik-baik saja. Selain kawan sekolah, ada juga anak tetangga, teman yang kenal di warung kopi "protelon" desa. Atau teman yang kenal di bengkel motor, karena sama-sama punya hobi mengotak-atik motor, dsb.

Setelah dewasa, kami berpisah. Karena dulu belum ada handphone, jadi komunikasi diantara kami juga putus-nyambung. Sangat berbeda dengan jaman sekarang. Dengan adanya media sosial yang "uuaaakeh", memang berbeda jauh. Anak jaman sekarang, kelulusan baru 3 tahunan, sudah reunian. Andai dulu media sosial sudah ada seperti sekarang... temenku pasti banyak.   

Mendapat Petunjuk
Kira-kira setahun lalu, saya sedang menjalani "laku tirakat". Pada saat itu kami sedang mendalami ber-ihtiyar "ngangsu kawruh" berpasrah diri kepada Allah swt dengan memperbanyak sholat sunah dan mengucapkan subhanallah terus menerus di dalam hati  dzikir syirri

Baca selengkapnya »

Tidak ada komentar: